Patch of Wisdom Patch of Wisdom Patch of Wisdom Patch of Wisdom

Patch of Wisdom Patch of Wisdom Patch of Wisdom Patch of Wisdom Patch of Wisdom Patch of Wisdom Patch of Wisdom Patch of Wisdom Patch of Wisdom Patch of Wisdom Patch of Wisdom Patch of Wisdom Patch of Wisdom Patch of Wisdom Patch of Wisdom Patch of Wisdom Patch of Wisdom

Selasa, 14 Juli 2015

UBAH CARA BERDOA

Dl saat di SMP, ada sebuah percobaan menarik yang menggunakan garputala.

2 (dua) buah garputala (A & B) di hadap-hadapkan. Seorang siswa diminta memukul garputala A. Sementara siswa lainnya mengamati apa yang terjadi dengan garputala B.

Saat itu saya sangat takjub. Bagaimana tidak, 2 garputala terpisah beberapa cm saling menggetarkan.

Garputala A yang dipukul akan bergetar, sekaligus menggetarkan garputala B. Yang lebih mengesankan saat jumlah garputala ditambah. Bunyinya saling menguat & terdengar lebih keras.

Seluruh siswa, termasuk saya bertanya-tanya, mengapa hal ini bisa terjadi?

Guru sains menjelaskan bahwa garputala A & B itu bisa saling menggetarkan, karena keduanya memiliki frekuensi sama. banyak garputala (frekuensi sama) ditambahkan, maka makin keras bunyi yang dihasilkan.

Penjelasan sang guru bertahun-tahun lalu itu memotivasi untyk menyelidiki lebih jauh.

Hasilnya:

Oh, ternyata tidak hanya garputala, namun seluruh isi alam semesta ini akan saling menggetarkan, bila memiliki frekuensi sama. Ya, kamu tidak salah dengar:

SELURUH ISI ALAM SEMESTA,

Apapun & siapapun. Bila kamu berpikir / berniat baik, maka kamu akan mengirim pikiran / niat baik ini ke seantero semesta. Kamu akan menggetarkan pikiran /niat baik lainnya yang ada di sudut manapun di alam ini.

Sebaliknya, bila kamu berpikir / berniat jahat, maka kamu akan mengirim pikiran / niat jahat ini ke seantero semesta. Kamu akan menggetarkan pikiran /niat jahat lainnya yang ada di sudut manapun di alam ini.

Itulah mengapa saat kamu berpikir / berniat baik, kamu akan dijumpai / didekati oleh orang-orang yang berpikiran sama dan didekati/didoakan oleh para malaikat.

Sebaliknya, saat kamu berpikir / berniat jahat, kamu akan dijumpai / didekati oleh iblis, syaitan & antek-anteknya.

Begitulah hukum SALING GETAR.

Hukum tersebut ini yang dimanfaatkan para pelaku santet, guna-guna dan semacamnya.

Tapi tenang, selama frekuensi kamu tidak sama dengan frekuensi penyantet, maka kamu akan baik-baik. Dan inilah yang ingin diutarakan:

DOA ...

Berdoalah yang baik-baik, agar kamu MENGGETARKAN yang baik juga.

Namun, ada hal tambahan mengenai doa ini. Begini, berapa banyak kamu berdoa seperti ini,

"Allah… berilah SAYA ini… berilah SAYA itu."

Saya yakin banyak diantara kamu yang berdoa seperti itu.

Doa seperti itu tidak salah, tapi JANGAN TERLALU BANYAK.

Maksudnya?

Kamu jangan terlalu banyak berdoa utk dirimu sendiri.

Kok begitu?

Karena kalau kamu berdoa untuk diri sendiri, maka KAMU TIDAK PERNAH MENGGETARKAN SESUATU / SESEORANG diluar sana. UBAH DOAMU!

Berdoalah buat kedua orang tuamu, kerabat, sahabat-sahabat, teman-teman & tetanggamu.

Kirimkanlah doa-doamu kepada guru-gurumu, murid-muridmu, kepada siapapun dikenal, maupun tidak.

Kamu tahu apa terjadi?

SEMUA BERGETAR DAN SALING MENGUATKAN.

Dan berita baiknya, bila kamu berdoa bukan untuk dirimu, tapi berdoa untuk orang lain adalah kamu DIDOAKAN KEMBALI OLEH MALAIKAT.

Apa doa malaikat untuk kamu?

hadist :

"Doa. seseorang muslim untuk saudara-nya DI LUAR SEPENGETAHUAN YANG DIDOAKAN, doanya mustajab. Di atas kepala orang berdoa itu ada malaikat yang ditugaskan, agar supaya setiap kali berdoa untuk saudara-saudaranya langsung disambut aamiin walaka bimitslin
(semoga diterima dan untukmu sendiri seperti itu)"
(HR Muslim).

Untuk itu, BERDOA KEPADA SIAPAPUN TANPA SEPENGETAHUAN ORANG, BEGITU KAMU UBAH DOAMU KEPADA ORANG LAIN, MAKA DOA ITUPUN UNTUK KAMU JUGA,

maka tidak bisa dibayangkan kalau kita semua saling mendoakan yang baik dan terbaik buat siapapun.

Bukankah negeri dan alam semesta ini akan dipenuhi dan diliputi gelombang frekuensi yang baik?

Bukankah frekuensi baik ini akan MENARIK DAN MENGGETARKAN frekuensi Rahmat dan frekuensi Kasih dari Allah?

Semoga saudara2ku semua selalu dilimpahi barokahNya,

Aamiin aamiin Yaa Rabbal'aalamiin.

Pemborosan

Apakah Anda Orang-orang yg berserah diri atau Mereka yg menjalankan ajaran untuk berserah diri?
---------------

Ass wr wb.
Jerman adalah salah satu negara industri terkemuka. Produk2 top seperti Benz, BMW, Siemens asalnya dari sini. Banyak yg mengira warganya hidup kaya, foya2.
Ketika saya tiba di Hamburg, saya bersama rekan2 masuk ke restoran. Kami lihat banyak meja kosong.
Ada satu meja dimana spasang anak muda sedang makan. Hanya ada 2 piring makanan & 2 kaleng bir di meja mereka.
Saya bertanya dalam hati apa hidangan yg begitu simple dapat disebut romantis & apa si gadis tidak akan meninggalkan si pemuda kikir tsb? Kemudian ada lagi beberapa wanita tua di meja lainnya. Ketika makanan dihidangkan, pelayan membagi makanan tsb & mereka menghabiskan tiap butir makanan yg ada di piring mereka.

Karena kami lapar, rekan kami pesan lebih banyak mkanan. Saat selesai, tersisa kira2 sepertiganya yg tak dpt kami habiskan tersisa di meja.
Begitu kami hendak meninggalkan restoran, wanita tua yg dari meja sebelah berbicara pd kami dalam bhs Inggris, kami paham bahwa mereka tak senang kami menyisakan makanan.
"Kami yg bayar kok, bukan urusan kalian berapa banyak makanan yg tersisa", kata rekanku pada para wanita tua tsb.

Wanita2 itu meradang. Salah satunya segera mengeluarkan HP & menelpon seseorang. Sebentar kemudian seorang lelaki brseragam Sekuriti Sosialpun tiba.

Setelah mendengar tentang sumber masalah pertengkaran, ia menerbitkan surat denda Euro 50 pada kami. Kami semua terdiam..

Petugas tsb berkata dengan suara yg galak ;
"PESAN HANYA YG SANGGUP ANDA MAKAN, UANG ITU MILIKMU TAPI SUMBER DAYA ALAM INI MILIK BERSAMA. ADA BANYAK ORG LAIN DI DUNIA YG KEKURANGAN. KALIAN TDK PUNYA ALASAN UTK MENSIA-SIAKAN SUMBER DAYA ALAM TSB."

Pola pikir dari masyarakat di negara makmur tsb membuat kami semua malu sekali,
KAMI SUNGGUH HARUS MERENUNGKAN HAL INI.
Kita ini dari negara yg tak makmur2 amat. Demi gengsi, kita sering pesan banyak & sering berlebihan saat menjamu org. Juga saat dijamu di pesta pernikahan, ambil banyak makanan di piring tapi tanpa rasa dosa sering tdk dihabiskan.

PELAJARAN INI MENGAJARI KITA UTK SERIUS MENGUBAH KEBIASAAN BURUK KITA.
" MONEY IS YOURS BUT RESOURCES BELONG TO THE SOCIETY."

Jadi mari mulai mengurangi pemborosan, karena uang memang milikmu, tapi sumber daya alam itu milik bersama.

Mari jadi panutan dlm keluarga sendiri, agar anak-cucu kita meniru membenci pemborosan.

Senyuman dan Kasih Sayanh

Semoga kisah di bawah ini akan memberikan inspirasi kepada kita semua untuk makin mencintai dan mengasihi saudara2 kita yg sedang kelaparan dalam kemiskinannya dan kita tidak menjadi seseorang yg sombong dan egois.
Copas dr grup sebelah:
Ini adalah kisah yang saya dapat dari milis warga Indonesia yg bermukim atau pernah bermukim di Jerman.
Layak untuk dibaca beberapa menit, dan direnungkan seumur hidup.

Saya adalah ibu dari tiga orang anak dan baru saja menyelesaikan kuliah saya. Kelas terakhir yang harus saya ambil adalah Sosiologi.
Tugas terakhir dosen yang diberikan kepada siswanya diberi nama "Smiling."
Seluruh siswa diminta untuk memberikan senyumnya kepada tiga orang asing yang ditemuinya dan mendokumentasikan reaksi mereka. Setelah itu setiap siswa diminta untuk mempresentasikan didepan kelas. Saya adalah seorang yg mudah bersahabat dan selalu tersenyum pada setiap orang. Jadi, saya pikir,tugas ini sangatlah mudah.

Setelah menerima tugas tsb, saya bergegas menemui suami n anak bungsu saya yang menunggu di taman kampus, lalu pergi ke restoran McDonald's yg berada di kampus. Pagi itu udaranya sangat dingin dan kering. Sewaktu suami saya akan masuk dalam antrian, saya minta agar dia saja yang menemani si Bungsu sambil mencari tempat duduk dan saya ikut antrian.
Ketika saya sedang dalam antrian, mendadak setiap orang di sekitar kami bergerak menyingkir, dan bahkan orang yang semula antri dibelakang saya ikut menyingkir keluar dari antrian.

Perasaan panik menguasai diri saya, ketika melihat mengapa mereka semua menyingkir ? Saat berbalik saya membaui suatu "bau badan kotor" yang cukup menyengat, ternyata tepat di belakang saya berdiri dua orang lelaki tunawisma yang sangat dekil!
Saya bingung, dan tidak mampu bergerak sama sekali.

Ketika saya menunduk, tanpa sengaja mata saya menatap laki-laki yang lebih pendek, dan ia sedang "tersenyum" kearah saya. Lelaki ini bermata biru, sorot matanya tajam, tapi juga memancarkan kasih sayang. Ia menatap kearah saya, seolah ia meminta agar saya dapat menerima 'kehadirannya' ditempat itu.

Ia menyapa "Good day!" sambil tetap tersenyum. Secara spontan saya membalas senyumnya, dan seketika teringat oleh saya 'tugas' yang diberikan oleh dosen saya. Lelaki kedua sedang memainkan tangannya dengan gerakan aneh berdiri di belakang temannya.
Saya segera menyadari bahwa lelaki kedua itu menderita defisiensi mental, dan lelaki dengan mata biru itu adalah "penolong"nya. Saya merasa sangat prihatin setelah mengetahui bahwa ternyata dalam antrian itu kini hanya tinggal saya bersama mereka,dan kami bertiga tiba2 saja sudah sampai didepan counter.

Ketika wanita muda di counter menanyakan kepada saya apa yang ingin saya pesan, saya persilahkan kedua lelaki ini untuk memesan duluan.
Lelaki bermata biru segera memesan "Kopi saja, satu cangkir Nona."
Ternyata dari koin yang dia pegang hanya itulah yang mampu dibeli oleh mereka. (Aturan di restoran di Jerman, jika ingin duduk di dalam restoran n menghangatkan tubuh, maka orang harus membeli sesuatu). Dan tampaknya kedua orang ini hanya ingin menghangatkan badan.

Tiba2 saja saya diserang oleh rasa iba yang membuat saya sempat terpaku beberapa saat, sambil mata saya mengikuti langkah mereka mencari tempat duduk yg terpisah dari tamu2 lainnya, yang hampir semuanya sedang mengamati mereka.. Pada saat yang bersamaan, saya baru menyadari bahwa saat itu semua mata di restoran itu juga sedang tertuju ke diri saya, dan pasti juga melihat semua 'tindakan' saya.

Saya baru tersadar setelah petugas di counter itu menyapa saya untuk ketiga kalinya menanyakan apa yang ingin saya pesan. Saya tersenyum dan minta diberikan dua paket makan pagi (diluar pesanan saya) dalam nampan terpisah.

Setelah membayar semua pesanan, saya minta bantuan petugas lain yang ada di counter itu untuk mengantarkan nampan pesanan saya ke meja/tempat duduk suami dan anak saya. Sementara saya membawa nampan lainnya berjalan melingkari sudut kearah meja yang telah dipilih kedua lelaki itu untuk beristirahat. Saya letakkan nampan berisi makanan itu di atas mejanya, dan meletakkan tangan saya di atas punggung telapak tangan dingin lelaki bemata biru itu, sambil saya berucap "makanan ini telah saya pesan untuk kalian berdua."

Kembali mata biru itu menatap dalam ke arah saya, kini mata itu mulai basah ber-kaca2 dan dia hanya mampu berkata "Terima kasih banyak, nyonya." Saya mencoba tetap menguasai diri saya, sambil menepuk bahunya saya berkata "Sesungguhnya bukan saya yang melakukan ini untuk kalian, Allah juga berada di sekitar sini dan telah membisikkan sesuatu ketelinga saya untuk menyampaikan makanan ini kepada kalian."
Mendengar ucapan saya, si Mata Biru tidak kuasa menahan haru dan memeluk lelaki kedua sambil terisak-isak. Saat itu ingin sekali saya merengkuh kedua lelaki itu.

Saya sudah tidak dapat menahan tangis ketika saya berjalan meninggalkan mereka dan bergabung dengan suami dan anak saya, yang tidak jauh dari tempat duduk mereka. Ketika saya duduk suami saya mencoba meredakan tangis saya sambil tersenyum dan berkata "Sekarang saya tahu, kenapa Tuhan mengirimkan dirimu menjadi istriku, yang pasti, untuk memberikan 'keteduhan' bagi diriku dan anak-2ku! " Kami saling berpegangan tangan beberapa saat dan saat itu kami benar2 bersyukur dan menyadari, bahwa hanya karena 'bisikanNYA' lah kami telah mampu memanfaatkan 'kesempatan' untuk dapat berbuat sesuatu bagi orang lain yang sedang sangat membutuhkan.

Ketika kami sedang menyantap makanan, dimulai dari tamu yang akan meninggalkan restoran dan disusul oleh beberapa tamu lainnya, mereka satu persatu menghampiri meja kami, untuk sekedar ingin 'berjabat tangan' dengan kami. Salah satu diantaranya, seorang bapak, memegangi tangan saya, dan berucap "Tanganmu ini telah memberikan pelajaran yang mahal bagi kami semua yang berada disini, jika suatu saat saya diberi kesempatan olehNYA, saya akan lakukan seperti yang telah kamu contohkan tadi kepada kami."

Saya hanya bisa berucap "terimakasih" sambil tersenyum. Sebelum beranjak meninggalkan restoran saya sempatkan untuk melihat kearah kedua lelaki itu, dan seolah ada 'magnit' yang menghubungkan bathin kami, mereka langsung menoleh kearah kami sambil tersenyum, lalu melambai-2kan tangannya kearah kami. Dalam perjalanan pulang saya merenungkan kembali apa yang telah saya lakukan terhadap kedua orang tunawisma tadi, itu benar2 'tindakan' yang tidak pernah terpikir oleh saya.
Pengalaman hari itu menunjukkan kepada saya betapa 'kasih sayang' Allah itu sangat HANGAT dan INDAH sekali!

Saya kembali ke college, pada hari terakhir kuliah dengan 'cerita' ini ditangan saya. Saya menyerahkan 'paper' saya kepada dosen saya. Dan keesokan harinya, sebelum memulai kuliahnya saya dipanggil dosen saya ke depan kelas, ia melihat kepada saya dan berkata, "Bolehkah saya membagikan ceritamu ini kepada yang lain?" dengan senang hati saya mengiyakan. Ketika akan memulai kuliahnya dia meminta perhatian dari kelas untuk membacakan paper saya. Ia mulai membaca, para siswapun mendengarkan dengan seksama cerita sang dosen, dan ruangan kuliah menjadi sunyi. Dengan cara dan gaya yang dimiliki sang dosen dalam membawakan ceritanya, membuat para siswa yang hadir di ruang kuliah itu seolah ikut melihat bagaimana sesungguhnya kejadian itu berlangsung, sehingga para siswi yang duduk di deretan belakang didekat saya diantaranya datang memeluk saya untuk mengungkapkan perasaan harunya.

Diakhir pembacaan paper tersebut, sang dosen sengaja menutup ceritanya dengan mengutip salah satu kalimat yang saya tulis diakhir paper saya.
"Tersenyumlah dengan 'HATImu', dan kau akan mengetahui betapa 'dahsyat' dampak yang ditimbulkan oleh senyummu itu."

Dengan caraNYA sendiri, Allah telah 'menggunakan' diri saya untuk menyentuh orang-orang yang ada di McDonald's, suamiku, anakku, guruku, dan setiap siswa yang menghadiri kuliah di malam terakhir saya sebagai mahasiswi. Saya lulus dengan 1 pelajaran terbesar yang tidak pernah saya dapatkan di bangku kuliah manapun, yaitu: "PENERIMAAN TANPA SYARAT."

Banyak cerita tentang kasih sayang yang ditulis untuk bisa diresapi oleh para pembacanya, namun bagi siapa saja yang sempat membaca dan memaknai cerita ini diharapkan dapat mengambil pelajaran bagaimana cara MENCINTAI SESAMA, DENGAN MEMANFAATKAN SEDIKIT HARTA-BENDA YANG KITA MILIKI, dan bukannya MENCINTAI HARTA-BENDA YANG BUKAN MILIK KITA, DENGAN MEMANFAATKAN SESAMA!

Jika anda berpikir bahwa cerita ini telah menyentuh hati anda, teruskan cerita ini kepada orang2 terdekat anda. Disini ada 'malaikat' yang akan menyertai anda, agar setidaknya orang yang membaca cerita ini akan tergerak hatinya untuk bisa berbuat sesuatu (sekecil apapun) bagi sesama yang sedang membutuhkan uluran tangannya!

Orang bijak mengatakan: Banyak orang yang datang dan pergi dari kehidupanmu, tetapi hanya 'sahabat yang bijak' yang akan meninggalkan JEJAK di dalam hatimu.

Untuk berinteraksi dengan dirimu, gunakan nalarmu. Tetapi untuk berinteraksi dengan orang lain, gunakan HATImu!