Sudut hatimu menangis
Memohonkan sesuatu
Yang engkau tak tahu itu apa
Tak terucap namun tampak dimatamu nan bening
Seribu pertanyaanmu
Yang menjadi tanyaku
Siapa yang sering membangunkan tidurmu
Siapa yang sering memandikanmu
Siapa yang sering memasangkan bajumu
Siapa yang sering menyuapimu makan
Siapa yang sering membuatkanmu susu
Siapa yang sering memelukmu kalau kau menangis
Siapa yang sering menggendong mu saat kita berjalan-jalan melepas kebosanan
Siapa yang peduli dengan kesedihanmu
Siapa yang peduli dengan kejengkelanmu
Siapa yang peduli dengan kebosananmu
Siapa yang peduli dengan mimpi burukmu
Siapa yang peduli dengan hilangnya selera makanmu
Siapa yang peduli dengan panggilan kreatifmu
Siapa yang peduli dengan mu yang slalu ingin dekat ayah dan ibu
Memang engkau tak pandai mengungkap kata
Memang engkau tak pandai merayu
Memang engkau tak pandai bermain kata
Hanya teriakan
Hanya tangisan
Hanya kenakalan
Hanya berantakan
Dan hal lain yang membuat kejengkelan
Itulah bahasamu untuk mengungkapkan perasaan
Dan siapa yang mengerti engkau
Siapa yang mau repot dengan keinginanmu
Siapa yang mau sibuk dengan bakatmu
Siapa yang mau sabar dengan kenakalanmu, dengan bahasa pengungkapanmu
Yang sering kau dengar hanya perintah untuk diam, perintah untuk duduk, perintah untuk tidur
Seolah dengan begitu engkau tidak akan merepotkan lagi
Seolah dunia akan menjadi lebih mudah setelahnya
Dan pada akhirnya kau bawa semua perasaanmu dalam tidur
Dalam pelukan mimpi tentang kelembutan sesosok bayangan
Dalam kemanjaan semu dari pengharapan
Yang kembali sirna saat kau terjaga esok hari
Dan hari-hari sedih akan kembali terulang
Yang kau lampiaskan kembali dengan menjengkelkan semua orang
Jika aku mampu
Aku akan memenjarakan diri bersamamu
Agar ku pastikan seluruh rasamu menjadi rasaku
Agar ku hapus segala kegundahanmu yang tak terucap
Agar ku saksikan engkau tidur dalam pelukan sayang, bukan mimpi yang kan sirna di esok hari...
Anakku.....
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar